Rabu, 25 Mei 2011

Puncak kejenuhan


Terkadang kita merasakan bosan yang luar biasa pada apa yang kita lakukan hari ini selalu sama dengan hari kemarin dan sebelumnya. Tak pernah ada perubahan yang berarti semua sama monoton, hanya kejenuhan yang bertumpuk-tumpuk kian hari kian menjadi. Bahkan tidak jarang kita hanya menghitung hari dimana kapan saatnya kita bisa duduk santai tak ada lagi beban tak ada lagi rasa sakit dan kejemuan akan semua nya.
Jenuh, setiap hari hanya beradu batin, tak ada kata damai ataupun sepakat adapun itu hanya berlangsung beberapa detik saja dan detik berikutnya sudah berubah warna. Semua memang tidak mudah dan memang tidak gampang. Prinsip yang dibangun sekian tahun dengan berbagai pengorbanan yang tak sedikit harus terlupakan dan luntur dengan emosi.
Bosan, hanya masalah yang sepele dan selalu itu-itu saja semua nya berbelit belit hanya menyesakkan dada dan membuat segalanya berantakan. Sungguh aku benci keadaan ini, terkadang aku menangis saat orang lain bisa aku buat tertawa. Hanya itu yang bisa aku banggakan hanya itu yang bisa aku lakukan aku hanya bisa membuat orang lain senyum tapi hatiku sendiri entah lah tak tau bagaimana keadaannya.
Sebait lagu untuk sebagian orang bisa memberikan hiburan dan semangat. Itupun yang aku coba usahakan untuk menghibur dan memberi semangat diriku sendiri karena tak ada seorangpun yang bisa membuat aku tertawa lepas dan tanpa beban seperti dulu. Dulu waktu aku masih kuat dulu waktu aku masih bersemangat membara menata prinsip hidupku. Dengan lagu aku bisa berteriak lepas, tak peduli sumbang tidaknya suaraku tak ada yang mendengar jeritan ku karena aku hanya sendiri dan tak ada suara-suara cemooh karena tak ada celah di telingaku untuk mendengarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar